KabarNewsOne, Jakarta-Pemerintah menargetkan akhir Juni 2021 sebanyak 5,5 juta guru dan dosen selesai divaksinasi virus corona (Covid-19). Berharap usai vaksinasi sekolah kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Baca: Siap-siap Guru dan awak Media Akan di Vaksinasi Bulan Maret
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, sudah lama siswa tidak belajar tatap muka di sekolah. Target Kemdikbud, setelah Juni 2021 para pendidik dan tenaga kependidikan selesai di vaksin Covid 19, maka pada Juli 2021 sekolah tatap muka akan dimulai.
Baca juga: Vaksinasi Lintas Agama Untuk Umat
Atas rencana Mendikbud Nadiem akan membuka sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022 pada Juli yang akan datang setelah para guru mendapakan vaksin.
Hal ini langsung disikapi oleh KPAI yang menangani bidang pendidikan menyampaikan. mengapresiasi kepada Pemerintahpun Jokowi yang sudah memprioritaskan pemberian vaksin kepada pendidik dan tenaga kependidikan. ” Hal ini adalah bentuk kepedulian pemerintah pada para guru yang merupakan garda terdepan dalam melayani proses pembelajaran kepada peserta didik”. Kini mendorong pemerintah untuk merancang pengujian vaksin untuk usia anak agar herd immunity atau kekebalan tubuh bisa terwujud.
Baca: KPAI Pantau 11 Provinsi Yang Gelar Sekolah Tatap Muka Tahun 2021
Perlindungan secara tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui infeksi sebelumnya atau vaksinasi, sehingga individu yang tidak kebal ikut terlindungi. Ujarnya,
Merekam juga meminta agar para pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah di vaksin tetap harus melakukan protokol kesehatan 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Baca:KPAI: RAKORNAS SEPULUH REKOMENDASI, JELANG SEKOLAH TATAP MUKA.
“Jangan mengira setelah ada vaksin berarti akan bebas, tidak pakai masker lagi dan abai menerapkan Protkes, karena ini masih pandemic covid 19”. Himbaunya.
Vaksin akan diberikan kepada masyarakat secara bertahap karena jumlah vaksin masih terbatas. Alhasil, masih akan banyak orang yang belum divaksin sehingga virus tetap dapat menyebar dan berisiko tinggi menginfeksi siapa saja.
Baca: KPAI: PERSIAPAN BUKA SEKOLAH TATAP MUKA
Berdasarkan teori, suatu wilayah dapat dikatakan bebas dari penyakit jika sudah terjadi kekebalan kelompok atau herd immunity. Kondisi ini bisa dicapai dengan pemberian cakupan vaksin mencapai 90 persen.
Meski para pendidik dan tenaga kependidikan sudah divaksin, namun Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tetap harus memastikan penyiapan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 secara ketat, karena saat PTM sekolah-sekolah harus dipastikan sudah menyiapkan infrastruktur dan Protokol Kesehatan sesuai SOP.
Baca:SKB 3 Menteri, Kuatkan Toleransi Di Sekolah? Menuai Polemik.
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di satuan pendidikan demi melindungi warga sekolah, terutama peserta didik, mengingat vaksin covid-19 untuk anak-anak belum tersedia. “Pastikan Siap, Daerahnya, untuk Sekolahnya, Gurunya, juga Orangtuanya, dan kesiapan anak-anaknya. Bisa melanjutkan kembali sekolah seperti dulu Kala.
Baca: Praja IPDN di keluarkan Dari Kampus, Tak terima Menuntut Balik
Jika salah satu tidak siap, maka tertunda kembali untuk buka sekolah tatap muka karena akan berpotensi menjadikan sekolah sebagai kluster baru. Ucapnya. Harus dipastikan juga bahwa kasus covid-19 di wilayah itu sudah landai”, pungkasnya.
Baca:Ditengah pandemi IPDN Tetap terima siswa
Retno menambahkan,”KPAI mulai Februari 2021 ini akan terus melakukan pengawasan terhadap penyiapan dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) tahun 2021. Saat ini pun, saya sedang melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah yang sudah memulai PTM secara terbatas di wilayah Jawa Barat”.