KabarNewsOne, Jakarta – Hari Kemenangan sudah tiba setelah 30 hari lamanya umat muslim menjalankan ibadah puasa ditengah pandemi yang belum juga reda. Semenjak awal pemerintah terus menggencarkan protokol kesehatan dan himbauan untuk menghindari kerumunan, dari awal Ramadhan hingga jelang dan saat pelaksanaan Ibadah Idul Fitri. Kamis (13/5)
” Shalat tarawih yang dibatasi, mudik yang dilarang, shalat Ied yang benar benar harus dilaksanakan protokol kesehatannya serta himbauan untuk melaksanakan silaturahmi secara online, menjadi upaya pemerintah untuk menekan laju penyebaran Corona di tanah air.
Namun dsisi lain, Pemerintah juga berharap roda ekonomi tetap dapat berputar agar penghasilan dan daya beli masyarakat terus meningkat. ” Alhasil, disaat jelang idul Fitri kemarin, pasar dan pusat perbelanjaan juga tetap ramai. Bahkan cenderung pembatasan waktu bukapun dilanggar.
” Pemerintahpun tetap mengijinkan masyarakat untuk berkunjung ke tempat wisata, yang kerap kali didatangi selama libur idul Fitri untuk sarana hiburan dan berkumpul dengan keluarga.
Meski himbauan untuk menjaga jarak, pakai masker, kapasitas wisata hanya dibatasi 30 hingga 50 persen saja, namun kekhawatiran penyebaran Corona tetap saja muncul.
Sebagian pihak meminta pemerintah tegas untuk tidak menginginkan masyarakat berkumpul dalam satu tempat secara bersamaan. Meski disisi lain, para pengusaha pun berteriak jika mereka perlu segera mengerahkan usaha dan telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan yang memadai
Lalu, bagaimana pemerintah dan pengusaha hiburan dapat mencapai titik temu yang seimbang, Apakah masyarakat sudah sepenuhnya menjalankan protokol kesehatan atau sebaliknya malah saat ini cenderung terjadi pengabaian? Apakah hikmah dari Ramadan ditahun kedua pandemi yang dapat masyarakat petik.(Yn)