kabarNewsOne, Jakarta – Kemenhan menganggarkan akan mengajukan Pembenaan dan peremajaan Alustista, Isu tak sedap menerpa Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Lembaga yang dipimpin Prabowo Subianto itu diduga kuat memiliki Perusahaan Terbatas (PT). Namanya PT Teknologi Militer Indonesia (TMI). Senin (30/5)
“PT tersebut kabarnya memiliki kuasa melakukan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista). Nilainya nggak tanggung-tanggung. Yaitu Rp 1.760 Triliun.
Tak hanya itu, anggaran fantastis ini dinilai memiliki banyak kejanggalan. Lantaran, diantaranya akan menggunakan pinjaman dari luar negeri.
Anggaran ini meliputi akuisisi Alpalhankam sebesar US$ 79.099.625.314, pembayaran bunga tetap selama 5 Renstra US$ 13.390.000.000, serta dana kontingensi dan pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam US$ 32.505.274.686.
Dalam rancangan perpres ini juga disebutkan bahwa otoritas pertahanan akan meminjam uang kepada negara asing. Rencana peminjaman juga sudah tertuang dalam rancangan perpres ini.
“Renbut (perencana kebutuhan) telah teralokasi sejumlah US$ 20.747.882.720 pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah Khusus Tahun 2020-2024,”
“Selisih dari Renbut sejumlah US$ 104.247.117.280 yang akan dipenuhi pada Renstra Tahun 2020-2024,” tulis rancangan perpres itu.
Siapa dibalik PT TMI ini?benarkah ada kejanggalan dalam rencana pengeluaran nggaran ini? Dan seberapa urgensi, negara mengeluarkan budget fantastis demi peremajaan alutsista tersebut,
Namun hal ini tentu Menuai kontroversi, baik dikalangan pengamat militer Connie Bakri, hingga anggota DPR dari komisi 1. DPR Ri, yang membidangi pertahanan, (Yn)