KabarNewsOne, Jakarta – Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga mereda. Tambahan kasus baru justru terus meningkat, bahkan menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Melonjaknya drastis lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, kian hari kian meningkat.
Hal ini membuat keresahan, bagi pemerintah, pasca libur lebaran diduga akibat varian Delta mutasi virus dari India, membuat kasus penularan terjadi begitu cepat.
Anak-anak yang terinfeksi covid juga sangat tinggi, sudah mencapai 12,5%. Ketiadaan ruang ICU bagi pasien covid usia anak mengakibatkan banyak anak meninggal akibat covid, sehingga angka kematian anak akibat covid-19 di Indonesia sudah tertinggi di dunia.
Satgas Covid-19 mencatat kasus konfirmasi positif secara nasional bertambah 13.737 pada Minggu (20/6).
Total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.989.909 kasus. Dari angka tersebut, 12,5% yang terinfeksi covid 19 adalah usia anak. Adapun angka kematian anak akibat covid-19 di Indonesia sudah tertinggi di dunia, padahal sekolah tatap muka belum mulai di buka secara serentak.
Angka keterisian tempat tidur atau BOR di rumah sakit juga kritis. ” BOR di sejumlah provinsi Pulau Jawa berada di atas ambang batas WHO sebesar 60 persen.
” Seperti Jakarta telah mencapai 84 persen, Jawa Barat 81 persen, Banten 79 persen, Jawa Tengah 79 persen, dan Yogyakarta 74 persen.Sementara di Wisma Atlet, sisa tempat tidur untuk pasien Covid-19 sebanyak 1.352 unit dari total 7.394.
Ada sepuluh (10) provinsi di Indonesia dengan prevalensi tertinggi, per 20 Juni 2021, yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, D.I Yogjakarta, Bangka Belitung, Bali, Kepulauan Riau, Papua Barat, Riau, dan Sumatera Barat. DKI Jakarta mencatat jumlah tertinggi sebanyak 5.582 kasus.
Dengan meningkatnya kasus Covid 19 tiap hari kian bertambah, pihak pemerintah Meminta kepada semua sekolahan penyelenggara pendidikan untuk tidak melanjutkan dahulu, sekolah tatap muka yang rencananya mau di buka bulan Juli mendatang ini. (Yn)