PPKM Darurat Membuat Resah Buruh Dan Rakyat, Ditengah Pandemi

Pemerintah menetapkan PPKM Darurat, Namun tak memikirkan Buruh dan Rakyat, Sendiri, hingga hal ini tak efektif bagi masyarakat, bukan untuk menekan penularan covid,(Photo), Ilustrasi KabarNewsOne

KabarNewsOne, Jakarta – Dengan Imbasnya Pemberlakuan PPKM Darurat, yang ditetapkan Pemerintah, pada tgl. 5-20 Juli 2021, Membuat Para Buruh dan pedagang makanan, Kesulitan untuk mencari Rezeki.

Hal terungkap dari salah seorang pedagang Bubur Ayam, dikawasan Jakarta Selatan, dirinya baru buka dagangan nya, laris sekitar Lima Mangkok bubur, dirinya ditangkap dan dilarang berjualan

Hingga Wawan, dinyatakan bersalah oleh satgas Covid 19. Didenda langsung Sebesar Lima Juta Rupiah, hingga akhirnya heboh, ” Jelas

Hal ini langsung di kritisi oleh pengamat Ekonomi Senior, Faisal Basri. Seharusnya pemerintah sendiri kalau melarang aktivitas warga, Sudah siapa dalam segala hal, “Ucapnya

Kalau Memberlakukan PPKM Darurat, apa dampak bagi rakyat kecil, seharusnya sudah dipikirkan dengan matang, kasihan pada rakyat,

Apakah hal itu efektif jelasnya, saat kalau kita lihat dilapangan sendiri tak ada gunanya pungkasnya, membuat bingung dalam mengambil kebijakan, kucing-kucing antara petugas dan masyarakat, makin terlihat

Bahkan seharusnya, Soal Covid ini, Pemerintah ngambil sikap yang tegas, berlakukan benar-benar Lockdown, dan siapkan juga amunisi buta para rakyat yang kurang mampu, “Pungkasnya

Kalau kebijakan PPKM Darurat, ini menyulitkan bagi kaum buruh dan Rakyat, kecil. Di satu sisi kalau Buru sendiri masih diwajibkan bekerja, kalau tidak bekerja diancam bahkan dirumahkan, Seharusnya itu sudah jadi pertimbangan bagi Pemerintah,

Kalau saya simak dalam mengambil langkah kebijakan tak dipikirkan dengan matang, dengan berlakunya PPKM Darurat ini, jalanan yang dilintasi oleh para buruh, tiap hati makin ramai, hanya dialihkan jalanya saja, ” tegasnya

Mereka masih diwajibkan untuk bekerja, Apakah hal ini saya kembali kan lagi efektif, kalau jalan Protokol saja yang kelihatan ditutup dan sepi dari masyarakat beraktivitas

Namun jalanan tikusnya masih banyak hingga terpaksa mereka Mutar-mutar saja, hingga bikin Tamba macet, dimana-mana, hingga membuat kerumunan bagi para pengendara motor, hal ini bukan untuk menekan penyebaran virus Corona, melainkan akan berdampak terpapar semua, Tutupnya