Pergantian tahun, negara berlomba-lomba jual vaksin.


Kabar.Jkt-Tahun 2021 sudah tinggal menghitung jam, dan sepanjang 2020 banyak hal yang berubah semenjak Pandemi melanda Indonesia dan dunia. Selama 9 bulan, masyarakat Indonesia hidup dan beraktifitas dalam situasi yang dikemudian disebut dengan new normal.

Sejak Virus Corona ditemukan pertama kali di bulan Maret 2020, sejak saat itu pula masyarakat harus patuh pada sejumlah aturan pembatasan dan protokol kesehatan. Jargon jaga jarak, kewajiban bermasker, cuci tangan dan hidup secara sehat, menjadi pola hidup baru selama 9 bulan terakhir.

Naik turun angka pasien positif, yang meninggal maupun sembuh, mewarnai hari-hari sepanjang 2020. Tidak hanya itu, kekhawatiran akan kondisi ekonomi, bangsa, keterbatasan ruang gerak, berkurangnya kesempatan untuk bekerja, menjadikan tahun 2020 seakan dilingkupi awan mendung. Pemerintah tentu terus berusaha menyeimbangkan antara penanganan Pandemi demi menekan penyebaran virus dan menggerakkan ekonomi kembali. Berbagai formula diluncurkan demi memberi harapan bahwa situasi tak menentu ini tetap memberi peluang untuk dieksplorasi.

Dan jelang penghujung tahun, secercah harapan muncul saat sejumlah penelitian vaksin Corona membuahkan hasil. Pemerintah pun seakan berlomba dengan negara lain untuk mengamankan antivirus yang terbatas. Lalu, akankan antivirus ini menjadi titik balik di tahun 2021 mendatang? Haruskah masyarakat mengendorkan kewaspadaan yang selama 9 bulan ini dibangun dan menjadi tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan?

Lalu bagaimana dengan awal tahun 2021 ini, melihat faktor penyebab munculnya varian baru virus Corona, yang menyelimuti semua negara antusias dalam menghadapi krisis global.

Apakah pemerintah Indonesia, mampu memberikan vaksi buat rakyat nya. Hal ini membuat rakyat semakin takut karena banyak vaksin disetiap negara masuk ke Indonesia. Dari mana vaksin yg digunakan bangsa ini.?