“Polisi habisi nyawa keluarga nya sendiri terulang kembali”


Kabar.Jkt-Warga Tirtajaya, Depok, dikejutkan dengan peristiwa penembakan oleh seorang anggota polisi, Aiptu STP, terhadap Istri dan anaknya. Peristiwa yang terjadi pada Rabu siang ini, diawali dengan cekcok antara Pelaku dengan istrinya.

Tanpa diduga, Pelaku yang sehari-hari bertugas di Polsek Tebet ini kemudian menarik senjata api miliknya dan menembak ke arah istri serta anaknya yang juga merupakan anggota kepolisian yang sedang lepas dinas, Bripka RK. Kedua korban mengalami luka di bagian dada serta kaki, sementara pelaku sendiri nekat memilih menghabisi nyawanya sendiri.

Peristiwa anggota kepolisian yang harus meregang nyawa dengan senjata miliknya sendiri,bukan kali pertama terjadi. Sejumlah peristiwa serupa terjadi seperti di Serdang Bedagai, Lampung, Maluku, Batam, serta Karawang. Lalu, mengapa hal ini dapat terjadi? Apakah beban tugas yang cukup berat menjadi penyebab utama, sehingga pemeriksaan psikologis secara berkala perlu lebih ditingkatkan? Dan bagaimana dengan pengawasan terhadap penggunaan senjata api oleh anggota Polri sendiri?

Seharusnya pemeriksaan psikologis bagi oknum yang disenjatai harus extra ketat dan kedisplinan mereka ditingkat kembali agar kejadian tak turulang lagi.