Kabar.Jkt-Jajaran Polri berhasil mengungkap pelaku pemunculan video parodi lagu Indonesia Raya sempat membuat “panas” Hubungan Indonesia Malaysia. Setelah ditelusuri, ternyata pelakunya adalah dua remaja berkebangsaan Indonesia.
Sebelumnya, muncul video menghebohkan mengenai parodi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Video itu mengubah lirik dengan kalimat-kalimat hinaan hingga mengganti lambang negara burung Garuda dengan ayam jago berlambang Pancasila.
Kasus video yang diunggah di kanal YouTube itu menggegerkan masyarakat Indonesia dan Malaysia. Penangkapan MDF merupakan pengembangan penangkapan pelaku pertama berinisial NJ oleh Polisi Diraja Malaysia. NJ dan MDF kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Bagaimana penelusuran untuk mengungkap pelaku? Apa motif pelaku yang masih remaja? Bagaimana mencegah hal serupa terulang di media sosial dan mengingat pelaku masih di bawah umur? Bagaimana pula sanksi yang akan dikenakan.
Publik Indonesia awalnya menuduh pelaku parodi yang dianggap menghina lagu kebangsaan Indonesia itu berasal dari Malaysia. Pasalnya, video parodi itu diunggah oleh channel YouTube asal Malaysia, yakni My Asean. Sebaliknya, Malaysia melalui Polisi Diraja Malaysia sibuk melakukan investigasi atas tudingan yang bisa membuat panas hubungan dua negara tersebut.
Namun dari hasil penyelidikan polisi menemukan dari serangkaian investigasi, dua pelaku berhasil diamankan. Siapa sangka, ternyata keduanya masih remaja SMP. Satu pelaku berinisial NJ (11 tahun) diamankan di Sabah, Malaysia, dan akhirnya diketahui dia merupakan WNI (warga negara Indonesia). Sedangkan satu pelaku lainnya, MDF (16 tahun) ditangkap di Cianjur Jawa barat.