KabarNewsOne, Jakarta – Satu setengah tahun, Dunia termasuk Indonesia mengalami pandemik akibat virus Corona. Dan selama itu pula, pemerintahan di seluruh dunia berupaya melawan virus, yang kemudian mengalami sejumlah mutasi dan menjadi beragam jenis ini dengan berbagai upaya.
Himbauan memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas, hingga kemudian melakukan vaksinasi ke seluruh warga negara, menjadi upaya yang terus dijalankan Pemerintah, termasuk Indonesia, untuk menekan angka penyebaran Corona.
Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat, meski terus dilakukan dengan berbagai nama, sebut saja PSBB, PPKM, PPKM Mikro, PPKM Darurat dan kini PPKM Level 1 hingga 4, sepertinya belum mampu menekan angka penyebaran ke tahap yang diinginkan. Tidak berlebihan jika kemudian, sejumlah pihak merasa khawatir dengan kondisi di tanah air.
Sejumlah prediksi bahkan disampaikan, untuk memotret bagaimana kebijakan dan angka penyebaran berkaitan. Salahsatunya, prediksi jika Indonesia akan menjadi negara terakhir yang dapat keluar dari krisis, jika tidak ada lompatan kebijakan startegis yang luar biasa dalam pemulihan kesehatan.
Meski kemudian hal ini dibantah, dengan menegaskan bahwa pemerintah berupaya menekan penyebaran dengan sekuat tenaga dan menggencarkan 3T (Testing,Tracing, Treatment). Vaksinasi pun digencarkan dengan target akhir tahun seluruh masyarakat sudah menerima vaksin.
Lalu, benarkah pemerintah sudah maksimal dalam perang melawan Corona, Mengapa prediksi ini muncul ditengah upaya gencar pemerintah, Strategi apakah yang harus menjadi prioritas dalam perang melawan Corona yang berkepanjangan saat ini
Hal ini ada yang berpendapat, bahwa penekanan Pandemi ini, hanya untuk melakukan penjualan vaksin saja, aPakah benar hal ini terjadi, hingga terjadi perang vaksinasi
Hingga berlomba-lomba untuk mendapatkan vaksin, hingga harus mencari ke luar negeri, Apakah di negara sendiri tak dapat membuat vaksin tersebut, secara teruji dan terbukti
Jokowi sendiri mengungkapkan tak tau kapan Pandemi ini akan berakhirnya, Badan kesehatan pun dunia WHO, bilangnya begitu, ” Jelas Jokowi
Bahkan Presiden mengungkapkan hal ini bukan untuk menakuti-nakuti, Ini semua dirinya ungkapkan realita dilapangan, ” Pungkasnya
Hal ini disampaikan Presiden setelah menyerahkan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) 2021 di halaman depan Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/7/) pagi.
Jokowi juga kembali mengingat agar kita semua untuk berhenti-hati mengingat pandemi ini tidak tau kapan bisa berakhir. (Yan)