Akankah ppkm Jawa Bali diperpanjang?

Pemerintah hari ini akan kembali mengumumkan PPKM level 3 Jawa dan Bali, Apakah hal ini akan diperpanjang atau turun level, mengingat kasus lonjakan Covid 19, saat turun drastis.(Photo), Ilustrasi KabarNewsOne

KabarNewsOne, Jakarta – Hari ini Pemerintah akan menetapkan PPKM, Level 3, Jawa – Bali, Akankah hal ini kembali diperpanjang, atau menurunkan level kembali. Senin (13/9).

Pada pekan ini, positivity rate nasional konsisten berada di bawah 5 persen.
Pada 12 September, positivity rate nasional ada di angka 3,05 persen. WHO sendiri menyebut batas ambang aman suatu negara aman adalah 5 persen. Artinya, virus corona di Indonesia saat ini sudah berada di dalam situasi yang terkendali.

“Kita bisa lihat suprisingly tetap aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam, hitam itu artinya positif Covid tapi masih jalan-jalan,” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (13/9).

Dari jumlah tersebut, 3.161 orang terdeteksi melakukan check in saat ingin masuk ke mal atau pusat perbelanjaan. Sedangkan 348 orang lainnya, terdeteksi saat masuk ke dalam pabrik-pabrik industri.

“Masih masuk ke bandara 43 orang, masih naik kereta juga 63 orang, masih masuk restoran 55 orang. Padahal orang-orang ini adalah orang-orang yang sudah teridentifikasi positif Covid, yang harusnya stay di rumah atau isolasi terpusat,” ujar Budi.

Jika ada orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan terdeteksi aplikasi PeduliLindungi, pihaknya akan langsung menjemputnya. Agar selanjutnya memastikan orang tersebut melakukan isolasi. “Dengan demikian kita bisa melacak mereka dan memastikan mereka segera kita ambil untuk kita lakukan isolasi,” ujar Budi.

Pemerintah memperluas penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk skrinning kesehatan pada masa pandemi Covid-19 ke sejumlah sektor atau tempat. Penerapannya berbarengan dengan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali mulai 7-13 September 2021.

Namun hal ini, masih banyak yang menuai Polemik, ditengah penerapan aplikasi Pedulilindungi, yang belum maksimal 100%, masih banyak terhambat karena penggunaan di bandara juga kurang efisien dan tak efektif.

Hingga masih banyak masyarakat melakukan pengisian data secara manual, Padahal aplikasi tersebut sudah didesain untuk memudahkan masyarakat untuk melakukan penginputan data berpergian.(Yan)