KabarNewsOne, Sekadau – Kabar Gembira disambut oleh para petani kelapa sawit, setelah pemerintah Indonesia kembali mengeluarkan Kebijakan. ” Bahkan Presiden Jokowi membuka kembali peluang Keran ekspor produk minyak sawit termasuk minyak goreng dan CPO yang akan dilaksanakan mulai Senin 23 Mei 2022, mendapat langsung direspon dan disambutan baik dari berbagai elemen masyarakat dan petani sawit di Indonesia.
Salah satunya yaitu Ahong, 59 tahun salah satu Petani kelapa sawit di Desa Merapi Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat menyambut gembira,berharap harga TBS sawit naik, Sabtu 21 Mei 2022.
Bapak dari 3 orang anak yang kesehariannya bekerja sebagai Petani kelapa sawit mandiri ini mengaku sangat setuju dengan dicabutnya larangan tersebut. Ia yakin bahwa harga Tandan Buah Segar, (TBS) sawit stabil dan akan kembali naik seperti harga yang diharapkan para petani.
Diungkapkan Ahong, sejak larangan ekspor minyak goreng dan bahan baku turunannya, termasuk crude palm oil (CPO) diterapkan pada Kamis 28 April 2022. Harga Tandan Buah Segar atau TBS sawit di Kabupaten Sekadau juga ikut anjlok .untuk harga jual dari Rp. 1.000,- s/d Rp. 1.400,-hingga Rp. 1.500,- per kilogram. Penurunan harga tersebut mau tidak mau diterima oleh petani. , “ucapnya
Dengan anjloknya harga sawit beberapa bulan lalu, membuat para petani jadi malas untuk panen karena harga jual tidak berbanding dengan biaya perawatan serta harga pupuk yang mahal.,” terangnya
Mahalnya biaya perawatan dan turunnya harga TBS sawit juga diperparah dengan antrian panjang yang kadang terjadi di pabrik akibatnya TBS banyak yang kurang bagus atau busuk harga jualpun jadi berkurang.
Dengan adanya kebijakan ini,para petani kelapa sawit merasa sangat senang dan gembira, sangat terbantu hingga perekonomian kedepan menjadi stabil kembali, harapnya. (boim)