Awas bahaya Corona menyerang anak-anak usia Dini

Awas varian Delta tak pandang bulu, menyerang anak-anak, hal ini diungkapkan lembaga Biologi Molekuler, Ejikman, (Photo), Ilustrasi KabarNewsOne

KabarNewsOne, Jakarta – Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menganalisis gejala COVID-19 klinis pada kasus anak dan angka prevalensinya. Studi yang dimuat dalam Journal of Clinical Virology plus meneliti 1.973 pasien COVID-19 dengan usia di bawah 18 tahun.

Ditemukan, sebanyak 208 pasien anak positif COVID-19. Ada 140 kasus di antaranya positif Corona tanpa gejala sementara 68 kasus lainnya mengeluhkan gejala COVID-19. Sebagai kesimpulan, Eijkman kembali menegaskan publikasi ilmiah mereka menunjukkan mayoritas anak terinfeksi COVID-19 tanpa gejala atau mengeluhkan gejala ringan.

Sementara, mereka lebih berisiko tinggi membawa transmisi virus SARS-CoV-2 kepada populasi.

Bagaimana mewaspadai varian Delta pada anak anak, Apa langkah pencegahannya, Bagaimana memberi penyadaran bahaya varian delta kepada anak-anak

Sementara itu Prof Amin Subandrio Ketua Lembaga Eijkman, meminta agar pemerintah memberikan vaksin, terhadap anak-anak, yang sedang tumbuh ini harus memberikan vaksinasi, yang jelas agar, anak tak terpapar, ” jelasnya, (Yn)