KabarNewsOne, Mesuji – Dalam situasi pandemi saat ini, proses belajar mengajar tidak lagi menggunakan metode tatap muka, akan tetapi di alihkan dengan sistem daring agar siswa siswi tetap dapat mengikuti pelajaran dan proses belajar mengajar.
Cara ini pun menjadi polemik di kalangan masyarakat, apalagi yang jauh dari jangkauan jaringan internet, salah satunya adalah desa Tanjung harapan, kecamatan Tanjung raya, kabupaten mesuji, desa tersebut dengan letak geografis berbatasan dengan provinsi sumatera selatan, yang hidup di sepanjang bantaran sungai, guna menjangkau desa tersebutpun terbilang susah, mengingat akses jalan sangat sulit jika musim hujan tiba.
Awak media KabarNewsOne pun mencoba melakukan penelusuran wawancara dengan beberapa anak – anak sekolah SMA dan SMP, seperti Lupis, intan Dan anik, saat sedang mengikuti daring di pinggiran hutan jauh dari permukiman, Minggu (15/08)
Beginilah kondisinya adik- adik ini sedang belajar di pinggiran hutan, Untuk mencari dan mendapatkan Signal agar bisa tetap belajar secara daring. Walaupun susah paya untuk belajar ditengah Pandemi, terpaksa di pinggir hutan dan jauh dari rumah penduduk, mereka bisa menikmati Sinal yang kadang ada kadang hilang, Juga menurut intan
Bahkan para siswa siswi menuturkan Di tempat kami susah jaringan internet makanya kami jauh – jauh kesini untuk mencari jaringan internet supaya kami bisa ikut belajar, ” Pungkasnya
Karena sekarang ini proses belajar mengajar secara daring, jadi kami selalu ke sini setiap kali ada pelajaran yang harus kami kerjakan.
Ia juga menjelaskan Selain di tempat ini, ada lagi tempat lain yang signal internetnya lebih bagus, ” Ucapnya
Namun jauh, dan kamipun harus ekstra untuk kesana apalagi kalau musim hujan seperti saat ini, karena jalannya susah ditempuh, masih berlumpur
Disi juga kadang kami banyak kendala ya, nama jaringan internet itu kadang ada kadang hilang juga, dari pada di desa tempat kami tinggal tidak ada sama sekali tak ada jaringan, ” Ungkapnya
Kami berharap kepada pemerintah daerah maupun pusat, untuk dapat segera mengupayakan permasalahan signal ini, supaya kami para siswa dan siswi tidak harus jauh jauh lagi mencari jaringan internet untuk ikut belajar secara daring, kemudian kami semua bisa mengikuti pelajaran dengan nyaman dan aman di rumah.
Saat di konfirmasi oleh awak media, Imbron selaku Plt kepala dinas Kominfo menjelaskan bahwasannya ada beberapa desa yang ada di kecamatan Tanjung raya, mengalami kesusahan signal atau blankspot, akan tetapi sebagian besar sudah tercover oleh jaringan telekomunikasi.” Pungkasnya
Terkait hal ini, kami terus berupaya mendorong operator untuk mendirikan BTS di desa -desa yang masih belum tercover jaringan seluler, dan kami pun telah bekerjasama dengan Dinas PMD untuk mendata desa – desa yang belum ada signal selular atau blankspot. Jelas imbron
Sambungnya, Langkah selanjutnya kami segera Mengadakan audiensi dengan operator dan menawarkan potensi investasi di bidang telekomunikasi di mesuji. Guna mengatasi susahnya signal di desa Sri tanjung, Tanjung harapan dan kagungan dalam,
Di sana ada BTS terdekat yaitu di desa Tri Karya Mulya, untuk langkah percepatan kami sudah meminta kepada operator untuk memperkuat signal dan mengarahkan signal BTS ke desa – desa sekitar yg belum tercover jaringan selular.
Terkait untuk pembangunan BTS kami sudah sampaikan ke Telkomsel. Begitupun dengan penguatan signal BTS yg ada di desa Tri karya mulya, kami pun terus berkoordinasi dengan PT Telkomsel untuk segera merealisasikan permintaan penguatan signal
Mudah mudahan apa yang kami upayakan dapat segera di realisasikan oleh pihak Telkomsel, supaya tidak ada lagi daerah yang mengalami susah signal atau blankspot, dan masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam berkomunikasi. Harapnya. (Jumani)
.