KabarNewsOne, Jakarta – Hacker asal China diduga telah membobol situs 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk salah satunya Badan Intelijen Negara (BIN).
Aksi ini diduga dilakukan oleh Mustang Panda Group yang menggunakan private ransomware bernama Thanos.
Bahkan, peretasan ini dikaitkan dengan upaya spionase China dalam menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.
Ironisnya, mengapa hal seperti ini bisa terjadi. Menurut Pandangan Roby Alamsyah pakar Digital Forensik, menjelaskan hal itu belum tentu terjadi hanya sebuah situs yang mengklaim dan menyatakan soal kebocoran data tersebut.
Seperti apa sistem keamanan situs pemerintah, dalam penyerangan pembobol data tersebut, Hingga kini pemerintah tengah mendalami dan menyelidiki soal pembobolan data tersebut.
Yang selalu berdampak pada Dunia Digital, yang saat marak Terjadi hacker, untuk Pembobolan data yang diisukan pada 10 Lembaga negara, namun hal itu langsung dituding oleh badan intelijen Negara, ” Hoax Pungkas Teuku Faizasyah.
Dalam dialog diacara tv Berita Swasta, Teuku mengungkapkan jika memang terjadi hal tersebut, tentu pemerintah kita menyatakan sikap.
Bahkan beberapa hari yang lalu juga dibicarakan soal Aplikasi Pedulilindungi infonya juga Bocor, namun setelah di selidiki ternyata tidak, ” Jelasnya. (Yan)