Keributan di Depan Bar: Anggota Polisi Tewas, Anggota TNI Kritis

Seorang anggota polisi tewas di Bar Obama Fans, Jakarta Selatan (foto: Ilustrasi)

KabarNewsOne, Jakarta – Keributan terjadi di depan sebuah bar di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/4) pagi.

Akibat peristiwa tersebut, seorang anggota Brimob tewas, sementara satu anggota TNI terluka parah. Aksi pengeroyokan ini sempat terekam kamera pengintai atau CCTV.

Korban tewas adalah Bharatu Yohanes Samuel Biet, personel Brimob Kelapa Dua Depok. Ia mengalami luka tusuk di tangan kanan dan luka robek di paha.

Sementara anggota TNI yang mengalami luka adalah Serda Donatus Boyau, anggota Kopassus. Donatus kritis akibat luka tusuk yang dialaminya. Hingga kini korban masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.

Pengeroyokan yang terjadi di depan Resto, dan Bar Obama Fans, Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini terjadi sekitat pukul 06.30 WIB. Hingga saat ini belum ada keterangan lanjutan mengenai peristiwa tersebut.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan. “Kami masih mendalami kasus ini,” katanya.

Menyusul peristiwa ini, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, mendesak agar Polda Metro Jaya segera mengungkap secara transparan kasus tersebut.

Setidaknya, lanjut Neta, ada empat pertanyaan yang muncul dari kasus tewasnya anggota Polri dan lukanya anggota TNI ini.

Benarkah kasus itu berlatarbelakang keributan antar oknum aparatur keamanan? Benarkah lima dari ketujuh pelaku sudah ditangkap dan yang menangkap adalah aparat militer?

Kemudian, benarkah korban tewas adalah sopir Kabaintelkam Komjen Paulus Waterpau? Serta, benarkah keributan terjadi saat mereka berada di MY Bar dan berlanjut di luar bar?

“Padahal Kapolri sudah melarang anggotanya bergentayangan di tempat hiburan malam pasca ditembaknya anggota TNI oleh oknum polisi di sebuah kafe di Cengkareng,” ujar Neta.

Dikatakan Neta, informasi yang diperoleh IPW, lima dari tujuh pelaku sudah tertangkap. RMS, PW, MI, MS dan HW. Sedangkan dua lagi masih buron.

“Polda Metro Jaya perlu menjelaskan, apakah para pelaku bagian dari oknum aparatur keamanan atau bukan?”

Aksi pengeroyokan itu sendiri sempat terekam CCTV dan viral di media sosial. (yn)