BUKIT BESAK KAB LAHAT, Sum-sel masuk 10 besar (API) 2021. Ayo Kita Dukung

Bukit Besar, Kab Lahat, Sum-Sel, Masuk 10 besar dataran tinggi, di ajang Panasonic award 2021, Pemerintah setempat minta bantu dan dukungan dari masyarakat, (Photo), Dok

KabarNewsOne, Lahat, Sumatera Selatan – Ditengah Pandemi, Marak Peluang di Daerah memanfaatkan tempat-tempat objek Wisata, Yang selama ini kurang perhatian, kini Setiap daerah berlomba-lomba, memunculkan lahan untuk dijadikan wisata

Hal ini juga dicontohkan oleh masyarakat dan pemuda karang taruna wilayah Sumatera Selatan, Seperti di kabupaten Lahat sendiri

Dataran bukit terbentang luas, Menampung Ribuan masyarakat yang mau wisata

Di bagian Selatan Kota Lahat terlihat dengan jelas jajaran bukit panjang berwarna hijau apalagi kalau melihatnya dari tepian sungai Lematang yang saat ini telah ditata menjadi pusat rekreasi maka jajaran bukit panjang terlihat lebih jelas.

Bukit panjang ini merupakan gugusan Bukit Barisan yang membentang dari Aceh hingga Lampung di pulau Sumatera yang merupakan pulau terbesar ke–6 di dunia.

Ketika ke arah Tenggara di gugusan Bukit Barisan maka kita akan melihat Bukit Serelo yang sudah menjadi Ikon Kabupaten Lahat. ” Bukit Serelo dengan keindahannya yang tiada duanya dan bentuknya yang paling unik dapat disebut sebagai Bukit Terunik di Dunia.

” Memang Bukit Serelo sangat unik karena bentuknya ketika di lihat dari arah Timur atau dari arah Kota Muara Enim terlihat seperti telunjuk tangan raksasa, maka dari itu masyarakat setempat menyebutnya sebagai Bukit Telunjuk.

Kita melihatnya dari arah Kota Lahat maka Bukit Serelo terlihat jelas seperti jempol sehingga masyarakat menyebutnya sebagai Bukit Jempol atau Gunung Jempol. ” Wajar bila Bukit Serelo disebut sebagai Bukit Terunik di dunia, “Jelasnya

Selain Bukit Serelo di gugusan Bukit Barisan, masih banyak lagi Nama-nama Bukit seperti Beteri, Bukit Besak, Bukit Lepak Kajang, Bukit Teluk, Bukit Kuning dan Bukit Punggou Lanang.

Dari sekian bukit tersebut saat ini yang sangat digandrungi oleh pemuda dan para pendaki adalah BUKIT BESAK. ” Yang dijadikan Ikon bagi pencinta gunung,
Bukit Besak berada di desa Tanjung Beringin kecamatan Merapi Selatan diketinggian 640 mdpl.

Jelajahi Berpetualang di kawasan dataran Tinggi Kabupaten Lahat

Disebut dengan Bukit Besak, kata besak berarti besar. Dari beberapa bukit yang berada di kawasan Hutan Lindung Isau-Isau ini Bukit Besak memang memiliki ukuran yang paling besar di bagian bawah hingga bagian paling atas.

” Pada bagian paling atas Bukit Besak dengan ukuran sekitar 5 ha dapat menampung tenda para pendaki sekitar 3.000 tenda di area 3 ha. Dengan daya tampung yang sangat memadai sehingga Bukit Besak sangat diminati para pendaki dari berbagai daerah di Sumatera Bagian Selatan dan daerah lainnya.

Tak heran jumlah kunjungan ke Bukit Besak perminggu mencapai 500 orang bahkan pernah tingkat kunjungan mencapai 7.000 orang pada waktu perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia atau perayaan tujuh belasan.

Pada momen ini para pendaki di atas bukit berkemah dan mengadakan upacara peringatan 17 Agustus tepat pada tanggal 17 Agustus.


Selain melakukan pendakian ke atas bukit dengan treking berjalan kaki dan menikmati keindahan alam perbukitan juga di atas Bukit Besak dapat dilakukan terbang layang atau paralayang.

Dengan terbang dari Bukit Besak maka dapat melihat keindahan beberapa bukit disekitar Bukit Besak termasuk Bukit Serelo. ” Paralayang pertama dilakukan dari Bukit Besak pada Februari 2018 oleh paralayang dari Bandung dan Inggris.

Bentuk bagian atas Bukit Besak yang mirip kubah sempurna, menjadikan bukit berbatu andesit ini menjadi tempat terbaik untuk olahraga Paralayang karena bisa take off dari berbagai penjuru mata angina.

Untuk area landing nya di lapangan bola di Desa Tanjung Beringin. Kegiatan terbang dengan paralayang pertama ini ditayangkan oleh TV nasional dengan program Let’s Go.

Untuk mencapai Bukit Besak para pendaki dari Kota Lahat menuju ke arah Kota Muara Enim dan di persimpangan desa Telatang Kecamatan Merapi Barat setelah melintasi jembatan sungai Lematang belok ke arah kanan.

Kondisi jalan dari simpang desa Telantang Kecamatan Merapi Barat hingga Desa Tanjung Beringin Kecamatan Merapi Selatan berupa jalan kabupaten dengan lebar lebih kecil dari jalan lintas Sumatera akan tetapi kondisi jalan cukup baik.


Dalam perjalanan menuju ke Bukit Besak dari simpang Desa Telantang kita disuguhkan pemandangan indah Bukit Serelo dan bisa singgah ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Bukit Serelo yang berada di sebelah kiri jalan Abdul Lani.

Pusat Latihan Gajah (PLG) Bukit Serelo merupakan 1 dari 7 PLG yang ada di Indonesia. Disini wisatawan dapat menunggang gajah dan berfoto bersama gajah dengan pemandangan Bukit Serelo dan hutan yang masih lebat.

” Saat ini di Pusat Latihan Gajah (PLG) Bukit Serelo ada 10 gajah yang terdiri dari 1 gajah jantan dan 9 gajah betina. Dari simpang Desa Telatang Kecamatan Merapi Barat ke Desa Tanjung Beringing Kecamatan Merapi Selatan berjarak 11 km. Dari desa dapat melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor menuju shelter 1 sejauh 1,2 km dan melanjutkan berjalan kaki hingga ke puncak Bukit Besak sejauh 800 meter.


Seluruh kendaraan roda 4 dapat parkir di Desa Tanjung Beringin sedang sepeda motor parkir di posko pertama pendakian setelah menyeberangi jembatan gantung sungai Serelo. Di posko ini para pendaki akan mendaftarkan diri dan petugas akan mencatat nama, no telephone dan memeriksa bawaan para pendaki.

Di Bukit Besak telah diterapkan agar para pendaki membawa turun kembali semua sampah yang dihasilkan oleh pendaki itu sendiri maka dari itu para pendaki diperiksa barang bawaannya.

Hal ini tentunya untuk mewujudkan kebersihan di Bukit Besak bukan hanya kewajiban petugas tetapi juga menjadi kewajiban pendaki untuk menjaga kebersihan Bukit Besak dan lingkungannya.

Di posko ini juga ada fasilitas yang telah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat berupa gazebo, toilet, area parkir, kios pedagang (plaza) dan gapura.
Penduduk desa Tanjung Beringin pada umumnya bertani berupa bersawah, menanam kopi, karet dan tembakau dengan lokasi di sekitar Bukit Besak.

Tembakau dari desa ini terkenal di era tahun 1900an kebawah dengan sebutan Tembakau Perangai dan hingga kini masyarakat masih menanam dan produksi untuk kalangan perokok terbatas.

” Selain itu di desa Tanjung Beringin juga ada kerajinan membuat kinjar (alat angkut berbentuk keranjang yang diletakkan di punggung), dahulu juga ada kerajinan menganyam tikar tetapi sekarang sudah tidak dilakukan lagi karena para pengrajin sudah tua, kesulitan bahan baku dan daya jual tikar yang rendah.

Masyarakat Tanjung Beringin masih memelihara peninggalan leluhur berupa gotong royong, tradisi pantauan dan sedekah desa yang dilakukan setiap tahun untuk upacara tolak balak yang dipimpin seorang ketua adat yang disebut Jurai Tue.

Jurai Tue merupakan ketua desa yang diangkat secara turun menurun secara adat. Setiap kegiatan adat desa akan dipimpin oleh Jurai Tue.

Bahkan ada keunikan sendiri di daerah Tradisi pantauan merupakan tradisi yang sudah berkembang sejak lama, tradisi pantauan diadakan baik dalam suasana suka maupun duka.

Misal dalam suasana sukacita ketika satu keluarga melakukan resepsi pernikahan maka seluruh penduduk desa minimal yang terdekat dengan acara resepsi akan menyediakan makanan dan minuman di setiap rumah dan para tamu yang datang diundang atau dipantau untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan di setiap rumah.

Hidangan disiapkan dengan lengkap dari makanan ringan hingga makanan berat lengkap dengan nasi, sayur, lalapan, berbagai sambal, ikan brengkes, gulai ayam nanas, pindang beserta minuman kopi dan teh.

” Begitu juga dalam suasana duka ketika ada salah warga yang meninggal, para peziarah akan diundang atau dipantau untuk singgah ke setiap rumah untuk makan dan minum.


Dengan daya tarik wisata alam dan budaya yang ada di Desa Tanjung Beringin ini telah mengangkat nama Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat dan Propinsi Sumatera Selatan ke kancah nasional maka dari itu tahun ini Bukit Besak mengikuti ajang bergengsi penghargaan pariwisata nasional berupa Anugerah Pesona Indonesia 2021 kategori Dataran Tinggi.

Setiap Kabupaten/Kota se Indonesia mengusulkan atau mengajukan untuk ikut di ajang bergensi ini dan Alhamdulillah untuk kategori Dataran Tinggi, Bukit Besak berhasil masuk nominasi 10 besak mewakili Propinsi Sumatera Selatan.

Secara umum 18 kategori dari Propinsi Sumatera Selatan berhasil masuk 12 kategori yang diwakili oleh 12 Kabupaten/Kota yaitu 1.Makanan Tradisional : Kroket Pedo – Kab.Musi Rawas Utara, 2.Promosi Pariwisata Digital :

Aplikasi Disbudpar Pali – Kab.Pali, 3.Brand Pariwisata : It’s OKI – Kab.Ogan Komering Ilir, 4.Cendera Mata : Gambo Muba – Kab.Musi Banyuasin, 5.Olahraga & Petualangan : Jakabaring Sport City – Kota Palembang, 6.Wisata Air : Arung Jeram Sungai Selabung – Kab.OKU Selatan, 7.Dataran Tinggi : Bukit Besak – Kab.Lahat, 8.Situs Sejarah : Megalit Besemah – Kota Pagaralam, 9.Atraksi Budaya : Tari Gending Sriwijaya – Prov.Sumatera Selatan, 10.Festival Pariwisata : Festival Gendang Melayu – Kota Lubuk Linggau, 11.Destinasi Unik : Pantai Bongen – Kab.Musi Banyuasin, 12.Destinasi Baru : Danau Shuji – Kab.Muara Enim.

Kabupaten Lahat sendiri pernah mendapatkan Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 dangan kategori Wisata Kreatif Terpopuler didapatkan oleh Pelancu, Desa Ulak Pandan Kecamatan Merapi Barat.

Pelancu menjadi juara 1 sedang juara 2 oleh Kampung Bekelir – Kota Tanggerang dan juara 3 Pantai Tope Jawa – Kabupaten Takar. Dengan pengalaman ini maka dalam ajang tahun 2021 ini Kabupaten Lahat sudah selayaknya akan menang kembali.

Untuk itu kami mohon bantuan seluruh masyarakat Kabupaten Lahat dan Propinsi Sumatera Selatan dimanapun berada untuk mendukung kemenangan BUKIT BESAK – KAB.LAHAT sebagai Juara 1 Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021 kategori Dataran Tinggi dengan cara.

  1. like IG Bukit Besar – Kab Lahat
  2. SMS Dengan Ketik API 10B dan kirim ke 99386
  3. Like YouTube Bukit Besak Kab Lahat Chanel @apiaward

Tolong bantu share ke keluarga, kawan sekolah, rekan kerja dan kerabat dimanapun berada, terimakasih. ( Sumber : Mario, Arkeolog Lahat )