KabarNewsOne, Jakarta – Ikatan Motor Indonesia (IMI) berencana akan mendirikan Pusat Rehabilitasi Narkotika. Dalam pelaksanaannya nanti, IMI akan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Hal ini diungkapkan Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo, usai bertemu dengan Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose.
Rencana didirikannya Pusat Rehabilitasi Narkotika ini merupakan bentuk tanggungjawab IMI terhadap bangsa. Dan selaras dengan kampanye IMI sepanjang 2021-2024, yakni; “Indonesia Juara, Bebas Narkoba, Taat Berlalu-lintas dan Langit Biru.”
“Jadi, bersama BNN, IMI akan berkontribusi menyiapkan tempat rehabilitasi bagi mereka yang sudah terlanjur terpapar, agar bisa lepas dari jerat arkotika,” ujar Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo.
Pada prosesnya, pendirian Pusat Rehabilitasi Narkotika IMI ini digawangi Direktur Sosial dan Lingkungan Hidup IMI Pusat Darma Mangkuluhur Hutomo.
Berdasarkan data BNN, hingga Juni 2020, jumlah pengguna Narkotika di Indonesia sudah mencapa 3,6 juta jiwa. Hampir 2,2 juta di antaranya merupakan remaja. Sementara jumlah tahanan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Indonesia 50 persennya merupakan tahanan kasus Narkotika.
Lebih lanjut Bamsoet mengungkapkan, nantinya dalam setiap penyelenggaraan kejuaraan, IMI akan bekerjasama dengan BNN untuk turut memberikan edukasi kepada generasi bangsa tentang bahaya narkotika.
Indonesia kini sedang memasuki masa bonus demografi. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020 yang dirilis BPS pada Januari 2021, jumlah penduduk produktif maksimal berusia 39 tahun sudah mencapai 53,81 persen dari total penduduk Indonesia, atau sekitar 145,4 juta jiwa dari total 270,2 juta jiwa penduduk Indonesia.
“Jadi tak heran jika para bandar dunia selalu berusaha menjadikan Indonesia sebagai market utama perdagangan Narkotika,” ujar Bamsoet. (den)