KabarNewsOne, Jakarta + Dinamika Peta Politik Pdip dan Jokowi Berakhir Kandas Setelah Jokowi Tak berkuasa lagi. Hampir 20 tahun Megawati Mengendalikan Pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi Widodo. Selasa (31/12/24).
Keretakan antara Jokowi dengan PDIP ini bermula ketika akan Pilpres 2024. Lalu hal ini makin terasa,
Baca juga:Usai Di Keluarkan Dari PDIP, Jokowi Galau Langsung Sambangi Prabowo Di Kediamannya
Menjelang Pilpres 2024, bibit-bibit keretakan hubungan Jokowi dan PDIP muncul. Jokowi sekian kali memberikan kode mendukung kader PDIP Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024, namun di tengah jalan berubah arah, Serta berubah pandangan.
Pada HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 10 Januari 2023, silam menjadi acara terakhir kali Jokowi menghadiri acara HUT PDIP. Yang selama dia menjadi penguasa bangsa ini. Seiring waktu, Jokowi seakan masih tampak bersama PDIP. Tentunya namum keharmonisan antara jokowi dan Partai Banteng Sudah tidak sejalan lagi.
Kerenggangan dan jaga jarak itu makin terlihat dan memuncak setelah Jokowi kemudian diundang dan hadir saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP untuk Pilpres 2024 pada bulan April.
PDIP yang merasa partai paling berkuasa dapat mencalonkan sendiri calonya pada Pilpres 2024.
Baca juga: PDIP Tegaskan Jokowi Dan Anaknya Beserta Menantunya Bukan Lagi Kader Partai Banteng
Selang beberapa minggu, Akhirnya Jokowi pun mengambil sikap politiknya ia mencalonkan putranya Gibran Raka Bumi, di sandingkan dengan Prabowo Subianto, maju di pilpres 2024, ” juga.
Setelah pengumuman Majunya, Prabowo, Gibran hubungan keretakan antara Jokowi dengan mega serta Pdip makin senggang terlihat. Makin retak hubungan Partai Banteng, bersama jokowi.
Panasnya hubungan Antara Jokowi dan Mega Serta Partai PDIP. Makin kandas di tengah perjalanan. Bahkan hal ini langsung direspon oleh Pengamat Politik Seperti Hendri Satrio. Ia mengungkapan ini kekecewaan jokowi Pada PDIP makin memuncak.” Terangnya
Usai pilpres 2024, Jokowi, Gibran, serta menantunya langsung di keluarkan dari partai Banteng. Strategi Jokowi pun dinilai santai ia merapat ke banyak partai. Seolah-seolah dirinya ia lebih jago.
Emank Jokowi pun terlihat tak peduli lagi dengan partai yang selama ini dirinya banggakan. (Ian)