KabarNewsOne, Jakarta – Presiden Joko Widodo memanggil para petinggi parpol Koalisi, ke Istana Negara pada Rabu sore kemarin. (25/8), beserta Tiga ketua umum partai
Beragam spekulasi dan dugaanpun Makin mencuat bermunculan mengenai isu yang akan dibahas Presiden bersama partai yang sudah mendukungnya masuk ke istana untuk periode seterusnya.
Terlebih lagi pertemuan ini berdekatan dengan beredarnya kabar reshuffle kabinet, yang tentu saja menjadi hal yang ditunggu sebagian kalangan dan masyarakat. Karena ketika reshuffle dilakukan, maka akan ada pergantian pemain di kabinet. ” Indonesia tangguh.
Bisa jadi ada menteri baru menggantikan menteri lama atau sekedar bertukar posisi. Terlebih pada pertemuan ini hanya 6 parpol koalisi saja yang diundang, ditambah dengan Partai Amanat Nasional, dengan hadirnya,. Zulkifli Hasan ke Istana negara membuat lampu hijau bergabung nya PAN kepemerintahan.
Usai pertemuan, Sekjen Nasdem, Jhonny Plate menyebut jika pertemuan para petinggi Ketua Umum dan Sekjen Partai dengan Presiden, hanya membahas penanganan Corona, percepatan recovery ekonomi, sistem ketatanegaraan serta rencana pemindahan ibu kota, ” Papar Jhoni
Namun diluar pembicaraan yang dilakukan, kehadiran PAN menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini seakan menegaskan masuknya PAN sebagai tambahan energi baru bagi koalisi pemerintah disisa waktu yang hanya 3 tahun lagi.
Sejumlah pertanyaan pun mencuat, apakah koalisi ketujuh partai ini akan solid disisa waktu jelang 2024.
Hal ini langsung direspon oleh Burhan Mutadhi, pengamat komunikasi Politik, beliau menjelaskan bahwa pertemuan tersebut, adalah silaturahmi politik, yang bertujuan menunjukan solidnya Pemerintah Jokowi kepada Partai koalisi serta bergabung PAN.
Tentu hal ini Akankah ada manuver lain yang disiapkan dari digandengnya PAN dalam koalisi pemerintahan. Yang dibentuk untuk kekuatan di tahun 2024 mendatang,
Lalu, bagaimana dengan nasib sejumlah partai kecil yang sebelumnya berkeringat membantu Jokowi ke Istana, seperti PSI, Hanura, PKPI, Perindo dan PBB.
Bahkan Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS, Partai oposisi Pemerintah, Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, mengungkapkan itu hal biasa kalau di dunia politik tak ada teman sejati, ” Kita berteman kadang kada jadi lawan, hal itu biasa dan wajar saja, ” Pungkasnya.(Yan)