Pemerintah akan lockdown ibu kota & Jawa Tengah, Akhir Pekan. Efektifkah? Untuk Berantas Covid-19.

KabarNewsOne,Jkt-Lockdown akhir pekan di Jakarta dan Jawa Tengah.Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta membuka opsi untuk memberlakukan karantina daerah atau lockdown di Ibu Kota guna menekan penyebaran wabah virus corona atau Covid-19.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Menurut Riza  Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji opsi lockdown dalam penanganan Covid-19.

Pemprov DKI Jakarta menyebut bakal mempertimbangkan usulan lockdown  tiap akhir pekan yang dicetuskan oleh Politikus Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay.

Selain itu Riza mengamini pernyataan Presiden Joko Widodo terkait pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang belum efektif dalam menekan penyebaran Covid-19. Saat ini.

Sementara itu  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggagas Program Jateng 2 Hari di Rumah Saja. Seluruh tempat wisata dan juga pasar yang ada di Jawa Tengah akan ditutup selama dua hari pada 6 Februari – 7 Februari 2021. Ganjar mengatakan legalitas penerapan program Jateng 2 hari di rumah saja bentuknya adalah surat edaran. Nanti, surat edaran itu akan dia berikan kepada seluruh 35 kabupaten/kota.

Lantas akankah rencana lockdown akhir pekan di Ibu kota dan Jawa Tengah akan efektif membendung masifnya penyebaran corona?

” Menurut pandangan Prof Anidom ahli epidemiologi, Iya tak berpendapat dengan kebijkan tersebut, Apakah virus mau diatur, mengikuti aturan-aturan yg dibuat sekarang ini. Semua sudah terlambat. Sejak awal maret 2020 sudah mengusulkan lockdown Kepulauan, Namun tak dihiraukan. Kenapa baru sekarang.

Kalau dari awal pulau yang di lockdown tapi yang dinamis, jadikanlah pulau seperti rumah Penghuni tetap bisa Beraktifitas, Bahwa ada resiko terjadi penulasran yang tinggi saya perkirankan wajar 1,5 juta penduduk terinfeksi, tapi setelah itu habis & ekonomi dalam pulau tetap berlangsung.”ujarnya”.

Saat ini kembali lagi dengan kedisplinan masyarakat, kita saja tentang kesadaran demi kesehatan, yang mungkin bisa iya lakukan hanya 3 M disiplin tinggi untuk semua kalangan.