KabarNewsOne, Jakarta – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menggelar Lomba menulis artikel dalam memperingati Hari Santri Nasional, dengan hadiah sebesar 50 Juta Rupiah bagi para pemenangnya. Tak ada yang aneh dengan lomba menulis artikel berhadiah puluhan juta, karena masyarakat biasa disuguhkan dengan lomba sejenis dengan beragam penyelenggara.
Namun sayang, lomba yang diselenggarakan BPIP menjadi sorotan karena tema yang dipilih, yaitu hormat bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan menurut hukum Islam. Bagi sebagian pihak hal ini dianggap hal yang sensitif, karena memberi kesan membenturkan umat Islam dalam hal bernegara dan nasionalisme. ” Hingga menuai Protes dan Polemik di masyarakat.
Badan Pengawas Ideologi Pancasila (BPIP) pun dianggap tidak peka dalam memilih tema, ditengah kondisi pandemik yang berkepanjangan membelit bangsa ini, ” Pungkasnya
Meski tudingan dibantah dan lomba diadakan untuk membangun rasa cinta kepada tanah air, namun sentimen negatif kadung menyeruak terhadap lomba yang akan berakhir di 5 Oktober mendatang ini. Lalu sebenarnya apa kekhawatiran dengan tema lomba yang diselenggarakan BPIP ini, Mengapa kedua tema ini dipilih dan sudahkan dipertimbangkan secara mendalam.
Bahkan Prof Hariyono, kembali menjelaskan, tak ada maksud dengan tema tersebut, namun demi untuk memeriahkan para santri saja, agar lebih mengingat para pahlawan kita, ” tegasnya
Namun hal ini langsung disorot Publik, yang menilai nya, kenapa harus dibenturkan kepada umat muslim, karena santri tersebut mayoritas muslim, ” Ucapanya
Hal tersebut langsung di kritik dar berbagai pihak, salah satunya Fadli Zon, menilai pemahaman tersebut sangat dangkal dengan nilai keagamaan, ” Pungkasnya
Bahkan Anwar Abas Sekjen PP Muhamadiyah menjelaskan seharusnya BPIP itu tidak perlu, harus dibubarkan saja karena bikin gaduh saja.
Seharusnya dengan kondisi begini juga tak usah, saling menjatuhkan marilah kita saling membantu bersatu sesuai dengan isi Pancasila tersebut,. ” Himbaunya.(Yan)