Prahara Menerpa Demokrat, belum Usai Presiden enggan Tanggapi Surat AHY.

KabarNewsOne, Jkt-Gonjang ganjing cibibiraan di tubuh partai Demokrat Makin memanas. Setelah adanya isu bahwa petinggi partai berlogo Mercy yang dipimpin oleh mantan presiden SBY, ingin di ambil alih kekuasaan nya oleh pihak istana negara, kesekretariatan keperisidenan Moeldoko.

Dengan ada isu tersebut AHY, langsung Bergerak cepat menuding pihak istana terlalu mencampuri urusan partainya hingga ia menyurati Jokowi langsung.” Namun hingga kini Jokowi sebagai kepala negara enggan merespon surat tersebut”.

Baca juga :“AHY Tuding Pihak istana Ingin Kudeta Petinggi Partai Demokrat Banarkah”?.

Partai Demokrat kembali meradang. Hal ini langsung banyak yang merespon. Mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie menyindir bila kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak ubahnya seperti dinas politik. “Ucapnya”.

Hal ini seolah langsung menyindir pernyataan SBY menolak tentang dinasti yang menerpa prahara Ratu Atut Chosiyah ditangkap KPK. Beberapa tahun silam.
Secara keras, mantan Ketua DPR RI ini menyarankan agar AHY mundur dari jabatannya sebagai ketum lantaran tak siap memimpin Partai Demokrat dibandingkan harus fitnah ke sejumlah orang. “Ujarnya”.

“Menurut Marsudi Ali, Anak Tidak siap memimpin partai, sebaiknya mundur dari jabatannya. Jangan dipaksakan nanti akan stres Lho, daripada firnah kanan kiri, masuk neraka,” tambahnya.

Melihat kondisi yang terjadi, Marzuki menilai AHY tak bisa memimpin karena membuat isu kudeta menjadi gaduh.

Kini ditubuh partai berlogo mercy tersebut masih berharap, dan mengharapkan perhatian dan prannnya jokowi. Untuk bisa membantu mereka menuntaskan prahara tersebut.