Untuk Menekan Angka Kriminalitas Pasca Pandemi Kriminolog UI Ajak Aparat Hukum Berkaborasi

Kriminalitas Litas Pasca Pandemi, Makin marak Kriminolog UI Fajar Kurniawan, Mengajak semua lapisan masyarakat dan pihak berwajib untuk Berkolaborasi menekan angka kejahatan.(Photo), Yahya

KabarNewsOne, Jakarta – Belakangan ini tindak kriminalitas semakin meningkat, apalagi di landa Pandemi Covid-19 kejadian itu tidak lepas dari sulitnya faktor Ekonomi. ” Demi untuk mendapatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan pokok, keseharian rumah tangga.

Untuk mengurangi itu semua, dibutuhkan peran aktif masyarakat dan juga profesionalisme aparat dalam berkolaborasi, menangani tindak kejahatan yang kerap meresahkan masyarakat.

Menurut pandangan Kriminolog Universitas Islam, Fajar Kurniawan terjadinya tindak kriminalitas bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti keadaan ekonomi, tuntutan keluarga serta kebutuhan sehari-hari. Serta sulitnya mendapat pekerjaan.”jelasnya. Senin. (21/3/2022)

Saat ini bisa kita lihat langsung. Dengan mata kepala akibat Pandemi, PHK dimana-mana, hingga tingkat kesusahan mereka makin sulit dan terjepit, “pungkasnya

” Selain ekonomi dan kebutuhan sehari-hari, faktor lainnya yang bisa membuka potensi tindak kriminalitas adalah adanya ajakan dari rekan yang sudah sering melakukan tindak kejahatan dan berhasil menghasilkan uang secara cepat. Hal tersebut yang merusak Selain itu juga, jika dia punya rekan atau teman yang melakukan tindak pidana yang menghasilkan sesuatu atau menghasilkan uang. Ia ingin mencoba seperti rekannya yang bisa menghasilkan uang tanpa bekerja dan itu salah satu dari faktor yang mengakibatkan orang berbuat tindak kejahatan,” ungkapnya.

Apalagi Menjelang bulan suci Ramadhan, kebutuhan masyarakat semakin besar dan meningkat ditambah lagi sekarang harga bahan pokok naik semua semakin meningkat tajam dan sulit didapatkan.
Faktor ini juga bisa menjadi penyebab tindak pidana makin meraja, ” tegasnya

Dari hal tersebut maka perlu adanya penanganan yang serius dilakukan oleh pihak kepolisian dan Kantibmas, untuk mengamankan situasi dan kondisi agar tidak terjadi tindak pidana,” jelasnya.

Fajar menyebutkan dalam saat para pelaku sudah pintar semua untuk dapat memiliki barang yang mereka curi. Pemilihan barang yang akan dicuri, pelaku pencurian selalu mempertimbangkan harga jual dari barang tersebut. Seperti perhiasan emas atau berlian Yang memiliki nilai jual lebih tinggi jika dibandingkan barang elektronik seperti tv atau kulkas.

“Dan yang menjadi pertimbangan lainnya adalah barang yang dijadikan target tindak kriminal lebih mudah dijual dan lebih mudah untuk dibawa atau dipindahkan. Misalnya berlian tentunya lebih mudah dibawa dibandingka barang elektronik seperti televisi,” tuturnya.

Ia menyatakan keinginan dan niat untuk melakukan tindak kriminalitas pasti ada disaat seseorang tidak memiliki uang dan tidak punya apa-apa ketika ingin bertahan hidup. Baik untuk kebutuhan makan maupun kepentingan keluarganya atau untuk dirinya sendiri. (Yah)