KabarNewsOne, Jakarta – Miris, setelah lebih dari 1,5 tahun Pandemi, masalah sosial sepertinya tak pernah bisa dituntaskan. Beberapa peristiwa pelanggaran terus terjadi di berbagai daerah antara lain
Penjemputan paksa pengambilan jenazah covid oleh pihak keluarga, acara hajatan di berbagai daerah yang melanggar penerapan PPKM level 3-4 dan antrian bansos seperti tak dapat dihindarkan.
Disisi lain pemerintah mengklaim kasus covid19 dan BOR di Jawa-Bali menurun. Namun para ahli kesehatan mengingatkan pemerintah untuk tetap waspada karena tren di daerah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi masih tinggi, ” Jelasnya
Apa yang menyebabkan masalah prokes yang rendah dan sosial seperti di atas tetap hadir di tengah masyarakat? Strategi apa lagi yang perlu dilakukan pemerintah pusat dan daerah, dalam menyikapi soal merebaknya masyarakat yang kurang mematuhi Protokol kesehatan
Bahkan pelanggan ini pun ditimbulkan karena antrian mengambil bansos sendiri, salah satunya terjadi di wilayah Banyuasin Sumatera Selatan, petugas Bansos pun hirau dengan Prokes
Hal ini langsung direspon respon oleh Sonny Harry B Harmadi, Satgas Covid 19, dirinya menyatakan bahwa kesadaran masyarakat memang sangat minim dengan bahayanya virus Corona tersebut, kita terus tegakan teguran dan Himbauan terkait SOP protokol kesehatan
Kini masyarakat 60 % Sudah mulai Patuh terhadap Prokes, dan 30 dan sadar terkait kini telah menyadari, ” jelasnya berarti tinggal 10 % Lagi tak memahami, ” Pungkasnya
Sementara itu menurut Apriyadi Sekda Musi Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan pihak Telang berulang kali, meminta kepada masyarakat dan langsung menegor bahkan menindak langsung tersebut, untuk tidak melaksanakan hajatan ditengah Pandemi, Mengingat saat ini kabupaten Musi Banyuasin termasuk wilayah Zona Merah, ” Tegasnya,
Hal ini menurut imam Prasodjo, seharusnya penjelasan harus kita lakukan dengan pendekatan, bisa soal agama jangan penjelasan medis saja, karena masyarakat sudah tidak menganggap lagi hal tersebut, bahkan ia di ingatkan keagamaan, ” Pungkasnya
Karena ini perubahan Perilaku yang tepat dan tegas, ” Himbaunya, (Puja)