KabarNewsOne, Musi Banyuasin – Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, memberikan pelatihan kepada masyarakat di Kecamatan Lais, untuk membuat kain Jumputan Gambo, yang merupakan kain khas masyarakat Musi Banyuasin.
Baca juga: Bupati Kebanggaan Warga Muba. Sum-Sel, Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi.
Pelatihan ini langsung dilihat oleh Thia Yufada Dodi, istri Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin.
Para peserta pelatihan terdiri perangkat desa, kecamatan, karang taruna, serta masyarakat umum.
Dalam kunjungannya, istri bupati mengatakan, pelatihan ini merupakan inisiatif warga Kecamatan Lais demi meningkatkan kesejahteraan.
Baca juga; Bupati Inginkan Pelayanan Terbaik Di RSUD Sekayu, Bangun 4 Lantai. Demi Untuk Pelayan kesehatan untuk masyarakat Sum-Sel.
“Masyarakat Lais sudah menganggap Gambo Muba sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tentu kami akan selalu memantau dan mendampingi,” ujar Thia.
“Jadi, apa yang dapat kita sediakan sebagai fasilitas bagi kemajuan masyarakat, tentunya menjadi sebuah semangat baru,” tambahnya.
Kita ketahui, lanjut Thia, Kecamatan Lais merupakan kecamatan termiskin. Maka dari itu, dengan semangat masyarakat yang tinggi, serta didukung oleh pihak kecamatan, desa, serta karang taruna, kita pasti mengalami perubahan untuk masa yang akan datang.
“Saya melihat dan mendengar bahwa selama tiga hari ini pesertanya sangat antusias mengikuti pelatihan. Sebagai bukti, banyak terlihat produk-produk unggulan dari masing-masing keluarga. Termasuk dari Kelompok Wanita Tani (KWT). Ini sangat luar biasa,” ucap Thia.
Baca juga: Harga Bawang Putih Naik, Di Sejumlah Pasar Tradisional, KPPU Ingatkan Kemendag Jangan Persulit Ijin Impor.
“Mudah-mudahan, hal ini akan bisa terus berkembang dan menjadikan Kecamatan Lais menjadi salah satu Kecamatan yang unggul di Musi Banyuasin,” tambahnya.
Sememtara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Muba Azizah, mengatakan, pihaknya telah memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada ibu-ibu dan warga setempat, bagaimana teknik penjumputan dan pewarnaan dengan menggunakan limbah getah gambir.
Baca juga:Pakai Kaos Muba United, Bupati Dodi Reza Divaksin Pertama, di Sum-Sel.
Menurut Azizah, selain pelatihan penjumputan, banyak sekali pontensi kerajinan tangan yang ada di Kecamatan Lais, yang bisa dikelola bersama-sama.
“Di antaranya, produk makanan rumahan dan pembuatan kosmetik dengan bahan baku kelor. Maka dari itu kita harapkan masyarakat Muba ada kemauan untuk bangkit,” ungkapnya.
Baca juga:Tingkatkan Imun Tubuh Dodi Gelorakan Olahraga di Masa Pandemi.
Di sisi lain, istri bupati mengungkapkan, nantinya pihak Pemkab Muba akan membantu dari sisi pemasaranya, baik secara offline maupun online.
“Karena kita memiliki website untuk pemasaran khusus kerajinan dari Kecamatan dalam Kabupaten Muba,” ungkapnya.
Ketua TP PKK Kecamatan Lais Susriarti Demoon, merasa bersyukur, kegiatan ini terlaksana dengan baik. “Terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam mewujudkan keinginan ibu-ibu dan karang taruna, sehingga terlaksananya pelatihan pembuatan kain jumputan Gambo Muba di Kecamatan Lais,” ucapnya.
Baca juga: Kado Akhir tahun kabupaten Muba, borong penghargaan pemerintah pusat.
Susriarti menambahkan, tujuan dari kegiatan tersebut guna meningkatkan perekonomian masyarakat di Kecamatan Lais, terutama di masa pandemi Covid-19 yang sedang melanda.
Baca juga:Dinas PUPR Muba terus lakukan perbaikan jalan.
Manajer Community Relation PT Medco E&P Hirmawan Eko Prabowo melalui Comunity Enhancement Officer Novita Ambar Sari mengatakan, pihaknya siap mendukung setiap kegiatan yang berhubungan langsung dengan pemberdayaan masyarakat.
“Bersama kita pasti bisa, menyongsong Muba maju,” ujarnya ( Puja )